The relationship between social support and self-acceptance in mothers who have stunted toddlers in Bukittinggi City

Authors

  • Fulziah alwita sari Universitas Negeri Padang
  • Zulian Fikry Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.62260/causalita.v2i1.199

Keywords:

Social Support, Mother's Self-Acceptance, Stunting

Abstract

The aim of this research is to see the extent of the relationship between social support and self-acceptance in mothers who have toddlers with stunting status in Bukittinggi City. This research uses quantitative methods with a correlation approach. The population in this study were mothers who had toddlers with stunting status and lived in Bukittinggi City. This research involved 85 mothers as research samples, with data collection carried out using cluster random sampling techniques. Data collection in this study used a scale of social support and self-acceptance. The results of this study indicate that there is a positive relationship between social support and self-acceptance in mothers who have toddlers with stunting status in Bukittinggi City. With a Pearson correlation value of .846** with p = 0.01 (p<0.05). Based on these results, it can be concluded that there is a very significant positive relationship between social support and self-acceptance. So Ha is accepted and Ho is rejected.

 

References

Azwar, S. (2017). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Germer, C. (2009). The mindful path to self-compassion. New York: In Guilford.

Girindani, W. A., & Elisa, N. N. (2022). Dukungan sosial dan penerimaan diri pada orang tua yang memiliki anak down syndrome. JPK (Jurnal Pendidikan Khusus), 18(2), 107-112.

Hastuti, E. A., Suryani, S., & Sriati, A. (2022). Masalah psikososial ibu dengan anak stunted: studi deskriptif kualitatif. Jurnal Keperawatan'Aisyiyah, 9(2), 173-186.

Hurlock, E, B. (1980). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi ke lima. Jakarta: Erlangg

Hurlock, E, B. (2013). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan edisi kelima. Jakarta: Erlangga

Hurlock, E, B. 2006. Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga

Kania, P., & Yanuvianti, M. (2018). Hubungan dukungan sosial dengan penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB X Bandung. Prosiding Psikologi, 103-107.

Kemenkes. (2022). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kemenkes, 1–150.

Kuntjoro, 2002, Manajemen sumber daya manusia, Jakarta, Rajawali.

Lestari, F. A. and Mariyanti, L. I. (2015) ‘Resiliensi ibu yang memiliki anak down syndrome di sidoarjo’, Psikologia, 3(1), pp. 141–155.

Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan pendidikan anak luar biasa jilid 1. Jakarta: LPSP3

Muslih, A. et al. (2018). Analisis kebijakan PAUD mengungkap isu-isu menarik seputar PAUD. Wonosobo, Jawa Tengah: Peneribit Mangku Bumi.

Megasari, I., & Kristiana, I. F. (2017). Hubungan antara dukungan sosial suami dengan penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak down syndrome di Semarang. Jurnal empati, 5(4), 653-659.

Novita, E. (2017). Perbedaan penerimaan diri ibu yang memiliki anak tunagrahita ditinjau dari tingkat pendidikan di SLB-E PTP Medan. Jurnal Diversita.2580-6793

Pasolong, H .(2012). Metode penelitian administrasi publik. Bandung: Alfabeta

Rachmayanti, S., & Zulkaida, A. (2011). Penerimaan diri orangtua terhadap anak autisme dan peranannya dalam terapi autisme. Jurnal Ilmiah Psikologi, 7–17. http://www.ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/277

Rahmadayanti et all. (2020). Phenomenology study studi fenomenologi pengalaman orang tua dalam memandirikan anak usia (0-18 Tahun) dengan retardasi mental sedang di SLB Negeri Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu 2019. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi) 5(1):1–7.

Reinanda, A. P. (2022). The relationship between social support and self acceptance in mother with stunting toddlers in Surabaya.Doctoral dissertation, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Rif"ati, M. I et all. (2018). Konsep dukungan sosial. Filsafatt ilmu, 1(2), 9-18.

Uchino, B, N. (2004). Social support and physical health: Understanding the health consequences of physical health. Yale University Press

Saputra, H., Wakhid, A., & Choiriyyah, Z. (2018). Hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan orang tua anak downsyndrome. Jurnal Perawat Indonesia, 2 (2), 62. https://doi.org/10.32584/jpi.v2i2.41

Sarafino, E. P., Timothy W. S. (2011). Health psychology: biopsychosocial interactions, 7th edition. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc.

Sari, E, P, & Nuryoto, S (2002). Penerimaan diri pada lanjut usia ditinjau dari kematangan emosi. Jurnal Psikologi, 29 (2), 73-88

Sheerer, E. (1949). An alaysis of the relationship between acceptance an respect for the self and accepatance of and respect for others in ten counseling cases. Journal of Consulting Psychology. XIII, 160 – 75.

Sugiyono, (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Bagian Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Bali

Taylor, S, E. (2009). Health Psychology.Universitas of California, Los Angeles. McGraw-Hill

Wardhani, M. K., Rahayu, M. K., & Rosiana, D. (2012). Hubungan antara "personal adjusment dengan penerimaan terhadap anak berkebutuhan khusus pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di RSUD X. Prosiding seminar nasional penelitian dan PKM: Sosial, ekonomi dan humaniora, 3, 47-54

Winarsih, M., Nasution, E. S., & Ori, D. (2020). Hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri orang tua yang memiliki ABK di SLB Cahaya Pertiwi Kota Bekasi. Ikra-Ith Humaniora: Jurnal Sosial dan Humaniora, 4(2), 73-82

Downloads

Published

2024-08-03