HUBUNGAN SELF DISCLOSURE DENGAN WORK FAMILY CONFLICT PADA PASANGAN DUAL EARNER DI KOTA PADANG
DOI:
https://doi.org/10.62260/causalita.v1i3.72Keywords:
work family conflict, self disclosure, dual earner couplesAbstract
Ketidakseimbangan dalam menjalankan tugas keluarga dan pekerjaan secara bersamaan dapat memicu timbulnya work family conflict pada individu. Work family conflict merupakan konflik intrapersonal yang timbul karena ketidakmampuan individu dalam memenuhi tugas-tugas dalam dua peran sekaligus. Self disclosure diketahui dapat menjadi solusi dalam mengatasi work family conflict yang dialami oleh individu, karena self disclosure dapat mengurangi beban yang dialami oleh individu akibat mengalami work family conflict. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan self disclosure dengan work family conflict pada pasangan dual earner. Subjek penelitian adalah pasangan suami dan istri yang sama-sama bekerja dan memiliki anak. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 112 orang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan metode analisis korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan self disclosure dengan work family conflict pada pasangan dual earner.
References
Badan Pusat Statistik. (2022). Persentase tenaga kerja formal menurut jenis kelamin. Badan Pusat Statistik. https://www.bps.go.id/indicator/6/1170/1/persentase-tenaga-kerja-formal-menurut-jenis-kelamin.html
Dyoga, D. A., Herawati, T., & Defina. (2022). Quality of Marriages of Husband-Wife Families Working in the Formal Sector During the Covid-19 Pandemic as well as Work-Family Conflicts and Family Interactions That Occur. Journal of Family Sciences, 7(1), 56–70. https://doi.org/10.29244/jfs.v7i1.39690
Elloy, D. F., & Smith, C. R. (2003). Patterns of stress, work-family conflict , role conflict, role ambiguity and overload among dual-career and single-career couples: an australian study. Cross Cultural Management: An International Journal, 10(1), 55–66. https://doi.org/https://doi.org/10.1108/13527600310797531
Fergilia Hendrayu, V., Roro Kinanthi, M., & Brebahama, A. (2020). Resiliensi keluarga pada career family: studi komparasi antara single career family dengan dual career family. Prosiding, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang, 1(1), 339–347. http://conference.um.ac.id/index.php/psi/article/view/52
Ginanjar, A. S., Primasari, I., Rahmadini, R., & Astuti, R. W. (2020). Hubungan antara work-family conflict dan work-family balance dengan kepuasan pernikahan pada istri yang menjalani dual-earner family. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(2), 112–124. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2020.13.2.112
Harahap, N. F., & Purba, A. A. D. (2019). Hubungan keterbukaan diri (self disclosure) dengan kepuasan pernikahan pada istri di kelurahan mangga medan. Jurnal Diversita Juni, 5(1), 43–50. https://doi.org/https://doi.org/10.31289/diversita.v5i1.2378
Khor, H., Effendi, A. A., Tunku, U., & Rahman, A. (2018). Rhythms of life: the role of communication skills in coping strategies and work-family conflict among dual earner.
Manullang, O. C. (2021). Keterbukaan diri dengan kepuasan pernikahan pada pasangan pernikahan jarak jauh. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(3), 667–675. https://doi.org/10.30872/psikoborneo
Nilakusumawati, D. P. E., & Susilawati, M. (2009). Studi faktor-faktor yang mempengaruhi wanita bekerja di kota denpasar. PIRAMIDA, VIII(1), 26–31.
Novrandy, R. A., & Tanuwijaya, J. (2022). Pengaruh work-family conflict dan work engagement terhadap task performance dan turnover intention dengan mediasi supervisor support. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi, 9(1), 414–430. https://doi.org/https://doi.org/10.35794/jmbi.v9i1.40908
Pangestu, H. X., & Ariela, J. (2020). Pengaruh attachment terhadap self-disclosure pada pria dewasa awal yang berpacaran. Humanitas (Jurnal Psikologi), 4(1), 87–100. https://doi.org/10.28932/humanitas.v4i1.2406
Septiani, D., Azzahra, P. N., Wulandari, S. N., & Manuardi, A. R. (2019). Self disclosure dalam komunikasi interpersonal: kesetiaan, cinta, dan kasih sayang. Fokus (Kajian Bimbingan & Konseling Dalam Pendidikan), 2(6), 265–271. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22460/fokus.v2i6.4128
Setiawan, A. (2019). Keterbukaan Diri dan Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal Psikologi, 6(1), 68–80.
Setiawan, G. A. (2020). Komunikasi antarpribadi pada pasangan suami istri muda yang istrinya tetap bekerja. Jurnal Becoss, 2(1), 53–61. https://doi.org/10.33376/ik.v5i2.375
Wongpy, N., & Setiawan, J. L. (2019a). Konflik pekerjaan dan keluarga pada pasangan dengan peran ganda. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 10(1), 31. https://doi.org/10.26740/jptt.v10n1.p31-45
Zhou, S. (2018). Work-family conflict and mental health among female employees: a sequential mediation model via negative affect and perceived stress. Frontiers in Psychology, 9, 544. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.00544
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 CAUSALITA : Journal Of Psychology

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.